Pengaruh Terapi Tuina Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Nyeri Lutut di Klinik Lotus Jakarta 2023

Universitas Medika Suherman

Pengaruh Terapi Tuina Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Nyeri Lutut di Klinik Lotus Jakarta 2023

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.author Aryaprana Nanda
dc.contributor.author Didik Waluyo
dc.date.accessioned 2024-01-10T04:01:07Z
dc.date.available 2024-01-10T04:01:07Z
dc.date.copyright
dc.date.issued 2024-01-10
dc.identifier.isbn NIM: 0113190004
dc.identifier.isbn
dc.identifier.issn
dc.identifier.uri
dc.identifier.uri https://drive.usercontent.google.com/download?id=1GKg_wid_K1nERoYm21hWwUO_zab4hKg-&export=view
dc.description.abstract Pijat Tuina merupakan salah satu bagian dari akupuntur yang termasuk dalam teknik akupressur. Teknik ini menggunakan penekanan pada titik meridian tubuh atau garis aliran energi sehingga relatif lebih mudah dilakukan dibandingkan akupuntur. Nyeri lutut merupakan penyakit yang paling sering mengenai kartilago sendi. Kartilago yang sehat akan memungkinkan tulang melakukan gerakan dengan sempurna satu sama lain dan dapaat meredam rejatan (shock) yang timbul akibat aktifitas fisik. Menurut Ilmu Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT atau TCM), dalam buku Yellow Emperor ( Huang Di Nei Jing sekitar tahun 2717-2599 sebelum masehi atau sekitar 5 ribu tahun yang lalu ) – pada bagian kitab Shu Wen, mencatat istilah yang popular yaitu : “Tong Ce Bu Tong, Bu Tong Ze Tong” dengan pengertian bila aliran Qi dan Xue itu lancar maka tidak ada terjadi nyeri/sakit, sebalik nya bila terdapat nyeri /sakit berarti aliran Qi dan Xue tidak lancar/terjadi hambatan. Tahun 2023 pada kelompok usia 40-43 tahun sebanyak 1 orang (5%), kelompok usia 44-47 tahun sebanyak 6 orang (30%), kelompok usia 48-51 tahun sebanyak 1 orang (5%), kelompok usia 52-55 tahun sebanyak 8 orang (40%) dan pada kelompok usia 56-60 tahun sebanyak 4 orang (20%), Dari total 20 responden penelitian yang mengalami penurunan skala nyeri sampai di angka 1 dan 3 sebanyak 8 responden, 12 responden sisanya mengalami penurunan derajat nyeri sampai di angka 2. Penelitian dengan 20 responden mengalami penurunan derajat nyeri diangka 1-3 yang berarti nyeri ringan. Hal ini bisa disebabkan karena faktor fisik, emosi dan rutinitas terapi dari responden itu sendiri. Faktor fisik yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh masing-masing responden dan tingkat emosi yang dimiliki oleh masing-masing responden.
dc.format Text
dc.language Indonesia
dc.publisher Universitas Medika Suherman
dc.subject.ddc UMS.PTT01.008
dc.subject.ddc UMS.PTT01.008
dc.title Pengaruh Terapi Tuina Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Nyeri Lutut di Klinik Lotus Jakarta 2023
dc.type Skripsi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku