Pola Peresepan Penggunaan Obat Antituberkulosis Paru di RS Sentra Medika Cibinong

Universitas Medika Suherman

Pola Peresepan Penggunaan Obat Antituberkulosis Paru di RS Sentra Medika Cibinong

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.author Kurnia Putri Bahtari
dc.contributor.author La Ode Muhammad Anwar
dc.date.accessioned 2024-01-11T03:30:07Z
dc.date.available 2024-01-11T03:30:07Z
dc.date.copyright
dc.date.issued 2024-01-11
dc.identifier.isbn NIM : 020719081
dc.identifier.isbn
dc.identifier.issn
dc.identifier.uri
dc.identifier.uri https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/5803
dc.description.abstract Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang berpotensi serius dan biasanya menyerang paru-paru. Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga setelah India dan Cina, yang berpenduduk lebih dari 1 milyar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) paru berdasarkan usia, jenis kelamin, kategori pengobatan, jenis (OAT) dan tipe pasien pada periode Mei-Oktober 2022. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang bersifat retrospektif, menggunakan resep dan rekam medis pasien rawat jalan yang didiagnosa Tuberkulosis paru yang menerima pengobatan di RS Sentra Medika Cibinong. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode Mei-Oktober 2022 terdapat sebanyak 95 pasien rawat jalan yang didiagnosa tuberkulosis dengan total populasi sebanyak 1565 diantaranya berusia 21-59 tahun sebanyak 83 kasus (87,4%), usia 15-20 tahun sebanyak 12 kasus (12,6%). Berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 52 pasien (54,7%). Tipe pasien berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya terdapat pasien kasus baru sebanyak 93 pasien (97,3%) dibandingkan kasus kambuh sebanyak 2 pasien (2,1%), Jenis OAT yang digunakan pada rumah sakit ini adalah OAT jenis KDT dengan total 95 pasien (100%). Pasien yang menerima pengobatan kategori 1 sebanyak 93 pasien (97,9%), yang menerima pengobatan kategori 2 sebanyak 2 pasien (2,1%). Kesimpulan kategori pengobatan tertinggi adalah kategori I dan sesuai dengan Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis RI Nomor 67 Tahun 2016.
dc.format Text
dc.language Indonesia
dc.publisher Universitas Medika Suherman
dc.subject.ddc UMS.FAR02.018
dc.subject.ddc UMS.FAR02.018
dc.title Pola Peresepan Penggunaan Obat Antituberkulosis Paru di RS Sentra Medika Cibinong
dc.type Skripsi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku