Abstract:
|
Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi masalah serius di Indonesia. AKB di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 18,6% /1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian pada bayi diantaranya yaitu BBLR (29,21%), Asfiksia (27,44%), dan Infeksi sebanyak (5,4%). Kematian bayi baru lahir dapat dicegah dengan deteksi dini pada bayi yang beresiko. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan, umur, sumber informasi, pekerjaan dan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir. Metode penelitian menggunakan analitik
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi seluruh ibu nifas 1-7 hari yang datang ke TPMB Ernih Tahun 2023. Sampel total sampling sebanyak 80 responden. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian pendidikan Pvalue =0,000, usia Pvalue= 0,000, pekerjaan Pvalue =0,043, sumber informasi nilai P= 0,602 Saran: Tenaga Kesehatan hendaknya memberikan informasi dan edukasi pada ibu nifas tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, untuk mencegah terjadinya kematian dan kesakitan pada bayi baru lahir. |