Abstract:
|
Di Indonesia, jumlah kematian ibu yang dihimpun dari pencatatan program
kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan 4.627
kematian. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2019 yang mencatat 4.221
kematian. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2020 disebabkan
oleh perdarahan sebanyak 1.330 kasus, hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.110 kasus,
dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus. (Kemenkes RI, 2020).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas di TPMB Rosita Medika Babelan
Tahun 2023.
Penelitian ini menggunakan uji chi-square, dan bersifat kuantitatif, menggunakan
metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 responden dengan
jumlah sampel 50 ibu nifas. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner dan di
analisa menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.
Hasil dari penelitian yang menunjukan variabel yang berhubungan dengan
pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas yaitu usia dengan p value 0,045 dan
nilai OR 8,33, paritas dengan p value = 0,044 dan nilai OR=3,800, dan dukungan nakes
dengan p value = 0,045 dan nilai OR 8,3. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu
pendidikan dengan p value = 0,132 dan nilai OR 4,000
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara usia, paritas, dan
dukungan tenaga kesehatan dengan tanda bahaya masa nifas. Sedangkan pada pendidikan
tidak ada hubungan antara tanda bahaya masa nifas tentang tanda bahaya masa nifas di
TPMB Rosita Medika Babelan. Disarankan bagi masyarakat khususnya ibu nifas agar lebih
memahami tanda bahaya pada masa nifas (pasca bersalin). |