Abstract:
|
Latar Belakang : Polycystic Ovarium Syndrom (PCOS) yakni gangguan sistem endokrin yang
mempengaruhi sekitar 5-10% wanita, dikarenakan mempunyai produksi androgen yang berlebihan
oleh ovarium, sehingga bisa menyebabkan resistensi insulin, dan mempengaruhi kondisi fisiologis
lain. Metode : Penelitian menggunakan desain analitik observasional kuantitatif melalui pendekatan
cross-sectional, yang dilakukan di RS Sentra Medika Cikarang, populasi penelitian Wanita usia subur
dengan usia 19 - 45 tahun, Jumlah sampel sebanyak 92 respoden dan teknik sampling menggunakan purposive sampling, variabel dependen adalah Polycystic Ovarium syndrom dan independen seperti gangguan mentruasi, obesitas, riwayat diabetes melitus, aktivitas fisik. Instrumen yang digunakan kuisioner tentang kejadian gangguan mentruasi, riwayat diabetes melitus, modifikasi dari GPAQ dan pengukuran IMT. Uji analisis statistik berupa univariat dan bivariat dengan chi square. Hasil: uji statistik menunjukan adanya pengaruh gangguan menstruasi dengan PCOS dengan nilai P=0,001 (p value < 0,05), adanya pengaruh riwayat diabetes melitus dengan nilai P=0,036, adanya pengaruh aktivitas fisik dengan didapat P=0,000 dan adanya pengaruh Obesitas dengan PCOS diperoleh nilai P=0,005. Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara gangguan menstruasi, riwayat diabetes, aktivitas fisik dan obesitas terhadap PCOS. Di harapkan menjaga pola makan, menjaga berat badan tetap ideal,
rajin berolahraga. |