Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Peningkatan Berat Badan Pengguna Alat Kontrasepsi DMPA di TPMB Salifiyah Tahun 2024

Universitas Medika Suherman

Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Peningkatan Berat Badan Pengguna Alat Kontrasepsi DMPA di TPMB Salifiyah Tahun 2024

Perlihat publikasi penuh

Title: Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Peningkatan Berat Badan Pengguna Alat Kontrasepsi DMPA di TPMB Salifiyah Tahun 2024
Author: Salifiyah; Sifa Fauziah; Woro Tamia Nuningtias
Abstract: Latar Belakang : Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat pada tahun (2021), dalam badan pusat statistik menjelaskan bahwa jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 9.333.302 peserta. Dengan rincian pengguna kontrasepsi suntik sebanyak 562.771 (54,7%). Di Indonesia DMPA memiliki persentase terbesar yaitu 49,9% untuk akseptor baru dan 47,78% untuk akseptor lama (Kemenkes, 2022). Di Jawa Barat pengguna KB suntik jenis DMPA tertinggi berada di kabupaten bekasi dengan akseptor sebanyak 104.297 jiwa (BPS Jabar. 2020). Salah satu efek samping yang sering muncul pada penggunaan kontrasepsi suntik DMPA adalah kenaikan berat badan. Efek ini disebabkan oleh hormon progesteron yang memfasilitasi transformasi karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga cadangan lemak di bawah kulit bertambah, peningkatan nafsu makan menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan yang berlebih yang bisa menyebabkan obesitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya hubungan usia ibu, lama penggunaan, aktivitas fisik, Riwayat diabetes, dan pola makan dengan peningkatan berat badan pengguna alat kontrasepsi DMPA di TPMB Salifiyah tahun 2024. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah populasi sebanyak 60 responden yang dilakukan analisa menggunakan Analisa univariat dan Analisa bivariat. Hasil penelitian Didapatkan dari semua variabel yang diteliti memiliki hubungan signifikan, Usia Ibu >35 Tahun p(=0.000) ada hubungan dan lebih beresiko 44 kali terjadi peningkatan berat badan , lama penggunaan >2 Tahun (p=0.000) ada hubungan dan lebih beresiko 4.8 kali terjadi peningkatan berat badan, aktivitas fisik berat (p=0.018) ada hubungan dan aktivitas fisik ringan lebih beresiko 6.5 kali terjadi peningkatan berat badan dibandingkan aktivitas sedang dan berat, riwayat diabetes (p=0.000) ada hubungan dan dengan adanya riwatar diabetes lebih beresiko 14.5 kali terjadi peningkatan berat badan, pola makan baik (p=0.004) ada hubungan dan lebih beresiko 7.5 kali terjadi peningkatan berat badan dibandingkan pola makan cukup dan 7.5 kali dibandingkan pola makan kurang.
URI:
Date: 2024-09-05


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihat publikasi penuh

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku