Abstract:
|
Latar Belakang: Dismenore adalah salah satu gangguan ginekologi yang umum terjadi pada remaja perempuan setelah mereka mengalami menarche. Prevalensi Dismenore pada Remaja di Indonesia berkisar antara 64,25% hingga 84,2%. Terjadinya dismenore primer merupakan akibat dari adanya pelepasan hormon prostaglandin secara berlebihan yang menimbulkan spasme uterus dan menyebabkan rasa nyeri saat menstruasi. Dismenore dapat dikelola melalui beragam metode terapi, baik yang mencakup penggunaan farmakologis maupun tanpa menggunakan non-farmakologis. Aroma terapi dengan menggunakan kayu manis merupakan salah satu alternatif terapi yang bisa dipertimbangkan dalam pengobatan dismenore primer pada remaja putri. Penggunaan terapi ini melibatkan komponen utama dalam minyak kayu manis, yaitu cinnamaldehyde (55-57%) dan eugenol (5-18%). Subyek dan Metode: Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif menggunakan quasy experiment dengan rancangan nonequivalent control grup design. Intensitas nyeri diukur menggunakan skala numeric rating scale. Populasi sebanyak 160 responden dengan jumlah sampel 32 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan nonprobability sampling yaitu puposive sampling. Analisa data menggunakan uji Man Whitney dengan nilai p=0,000. Hasil: Sebelum pemberian aroma terapi kayu manis (pretest), Intensitas rasa nyeri responden dengan kategori berat (31%), dan sangat berat (69%). Dan saat sesudah dilakukan pemberian aroma terapi kayu manis (posttest), terjadi penurunan intensitas nyeri yang dirasakan responden dengan kategori tidak nyeri (94%) dan sedang (6%). Kesimpulan: Adanya pengaruh yang signifikan pada pemberian aroma terapi kayu manis terhadap menurunnya intensitas rasa nyeri pada remaja putri yang mengalami nyeri haid primer. |