Analisis Implementasi Clinical Pathway Tuberkulosis Paru Berdasarkan Rekam Medis di RSUD Kabupaten Bekasi

Universitas Medika Suherman

Analisis Implementasi Clinical Pathway Tuberkulosis Paru Berdasarkan Rekam Medis di RSUD Kabupaten Bekasi

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.author Anisa Arbalia Putri
dc.contributor.author Masita Sari Dewi
dc.contributor.author Novita Nurpadilah
dc.date.accessioned 2024-09-10T03:28:46Z
dc.date.available 2024-09-10T03:28:46Z
dc.date.copyright
dc.date.issued 2024-09-10
dc.identifier.isbn NIM: 030720093, 030720108
dc.identifier.isbn
dc.identifier.issn
dc.identifier.uri
dc.identifier.uri https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/6176
dc.description.abstract Latar Belakang: Rumah sakit hendaknya harus dilengkapi dengan alat untuk mengelola kualitas mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien sehingga pelayanan kesehatan di mana diberi atas tenaga kesehatan bisa terpadu dan mengurangi resiko dalam proses layanan klinis. Salah satu alat untuk mengelola kualitas layanan adalah clinical pathway. clinical pathway ataupun juga alur klinis yaitu proses multidisiplin yang dirancang untuk menyediakan perawatan kepada penderita dengan tepat waktu melalui sebuah pendekatan kolaboratif dan juga interdisipliner. Tujuan: Dalam dilaksanakannya penelitian ini memiliki tujuan agar dapat mengkaji implementasi yang dimiliki clinical pathway tuberkulosis paru pasien rawat inap pada RSUD Kabupaten Bekasi. Metode: Adanya sebuah penelitian ini yaitu berupa penelitian kuantitatif melalui penarikan data dengan retrospektif menggunakan sebuah data yang berupa rekam medis menderita dari tuberkulosis paru rawat inap di RSUD Kabupaten Bekasi selama periode Januari-Desember 2023. Populasi penelitian adalah 88 responden, dengan sampel sebanyak 72 responden yang ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan batas kesalahan 0,5%. Instrumen pengumpulan data menggunakan formulir clinical pathway yang berpedoman pada KARS 2012. Hasil: Didapatkan jika penderita TB paru mayoritasnya dialami oleh laki-laki (63,9%), dengan mayoritas usia >50 tahun (41,7%), pendidikan SMA (59,7%), dan pekerjaan wiraswasta (56,9%). Tatalaksana pengobatan pada tahap intensif dilakukan pada 91,7% pasien, dan tahap lanjut pada 8,3% pasien, dengan tingkat kesesuaian pengobatan mencapai 100%. Berdasarkan hasil penelitian, outcome klinis kategori sembuh tercatat sebanyak 36,1%, sedangkan pasien yang melanjutkan pengobatan jalan sebanyak 63,9%. Kesimpulan: Implementasi clinical pathway tuberkulosis paru di RSUD Kabupaten Bekasi belum terimplemplementasi dengan baik dikarenakan ada beberapa aktivitas yang belum terlaksanakan. Penerapan clinical pathway sangat penting dalam meningkatkan outcome klinis pasiennya. Disebabkan but, bisa direkomendasikan kepada sebuah instansi yang melayani kesehatan terutama pada manajemen rumah sakit untuk menerapkan clinical pathway dalam meningkatkan outcome klinis pasien
dc.format Text
dc.language Indonesia
dc.publisher Universitas Medika Suherman
dc.subject.ddc UMS.FAR03.006
dc.subject.ddc UMS.FAR03.006
dc.title Analisis Implementasi Clinical Pathway Tuberkulosis Paru Berdasarkan Rekam Medis di RSUD Kabupaten Bekasi
dc.type Skripsi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku