Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Penyakit Diare Anak di Instalasi Rawat Inap RS Permata Bekasi Tahun 2023

Universitas Medika Suherman

Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Penyakit Diare Anak di Instalasi Rawat Inap RS Permata Bekasi Tahun 2023

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.author Nurwulandari
dc.contributor.author Nuzul Gyanata Adiwisastra
dc.contributor.author Umiatul Khasanah
dc.date.accessioned 2024-09-10T03:34:38Z
dc.date.available 2024-09-10T03:34:38Z
dc.date.copyright
dc.date.issued 2024-09-10
dc.identifier.isbn NIM: 030720110, 030720117
dc.identifier.isbn
dc.identifier.issn
dc.identifier.uri
dc.identifier.uri https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/6177
dc.description.abstract Latar belakang: Di seluruh dunia, antibiotik adalah obat yang paling sering digunakan, dengan 20-26% di antaranya disalahgunakan. Sangat penting untuk memilih antibiotik secara hati-hati untuk pengobatan diare pada anak-anak, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti dosis, cara pemberian, dan lama pengobatan. Dengan menggunakan pendekatan Gyssens dan metode DDD (Definied Daily Dose), penelitian ini bermaksud untuk menilai penggunaan antibiotik pada gangguan diare pada anak di instalasi rawat inap rumah sakit X pada tahun 2023. Metode Penelitian: Penelitian observasional dengan rancangan crosssectional bersifat retrospektif dengan menggunakan metode non-eksperimental digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan sampel secara purposif digunakan untuk memilih 155 pasien anak dengan diare yang dirawat di rumah sakit X pada tahun 2023. Rekam medis pasien menyediakan data, yang kemudian diperiksa menggunakan uji Chi-square non-parametrik. Hasil: Berdasarkan demografi pasien anak yang didiagnosis diare di rumah sakit X pada tahun 2023, terdapat lebih banyak pasien laki-laki dibandingkan pasien perempuan - 82 (52,9%) dan 111 (71,6%) pasien berada pada rentang usia tertinggi, yaitu antara usia 1-4 tahun. Sefotaksim adalah jenis antibiotik yang paling sering digunakan untuk pasien diare anak (61 pasien, 39,4%), dan 155 pasien (100%) memiliki hasil klinis dipulangkan atau sembuh dari diare anak. Ketika pasien diare remaja diberikan antibiotik dengan menggunakan pendekatan Gyssens, sebanyak 68 obat (41,3%) dikategorikan sebagai kategori 0, dan ketika antibiotik diberikan dengan menggunakan metode ATC/DDD, seftriakson adalah antibiotik yang paling sering digunakan. Kesimpulan: Uji statistik dengan nilai p-value 0,000 <0,05 didapatkan hubungan antara kualitas penggunaan antibiotik yang ditentukan oleh metode Gyssens dan metode ATC/DDD dalam kaitannya dengan hasil klinis.
dc.format Text
dc.language Indonesia
dc.publisher Universitas Medika Suherman
dc.subject.ddc UMS.FAR03.007
dc.subject.ddc UMS.FAR03.007
dc.title Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Penyakit Diare Anak di Instalasi Rawat Inap RS Permata Bekasi Tahun 2023
dc.type Skripsi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku