Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur

Universitas Medika Suherman

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.author Norvita Mariyenta Saragih
dc.contributor.author Raiyah Monita Damanik
dc.contributor.author Riska Subhianti Putri
dc.date.accessioned 2025-05-13T03:11:53Z
dc.date.available 2025-05-13T03:11:53Z
dc.date.copyright
dc.date.issued 2025-05-13
dc.identifier.isbn NIM: 223070155 & 223070178
dc.identifier.isbn
dc.identifier.issn
dc.identifier.uri
dc.identifier.uri https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/6505
dc.description.abstract Latar Belakang: Diabetes Melitus Tipe II merupakan kondisi kronis akibat gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah karena aktivitas atau sekresi insulin yang tidak adekuat. Aktivitas fisik secara teratur diketahui dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan membantu mengontrol kadar glukosa darah. Namun, banyak penderita DM Tipe II memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah, yang berdampak pada buruknya pengendalian glikemik.Tujuan: Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan kadar gula darah sewaktu pada pasien DM Tipe II di Klinik Penyakit Dalam RS Harapan Bunda. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Sebanyak 107 responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui kuesioner aktivitas fisik dan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu. Analisis hubungan antar variabel dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Sebanyak 43,0% responden memiliki aktivitas fisik rendah dengan kadar gula darah sewaktu yang tinggi. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan kadar gula darah sewaktu (p = 0,000). Pasien yang lebih aktif secara fisik cenderung memiliki kontrol glikemik yang lebih baik. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah sewaktu pada pasien DM Tipe II. Peningkatan aktivitas fisik perlu dipromosikan sebagai bagian penting dalam pengelolaan diabetes.
dc.format Text
dc.language Indonesia
dc.publisher Universitas Medika Suherman
dc.subject.ddc UMS.NSE04.026
dc.subject.ddc UMS.NSE04.026
dc.title Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur
dc.type Skripsi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku