Perlihatkan publikasi sederhana
dc.contributor.author | Anas Kiki Anugrah | |
dc.contributor.author | Bunga Nadzmuhawa | |
dc.contributor.author | Sal Sabilah | |
dc.date.accessioned | 2025-10-20T04:57:40Z | |
dc.date.available | 2025-10-20T04:57:40Z | |
dc.date.copyright | ||
dc.date.issued | 2025-10-16 | |
dc.identifier.isbn | NIM: 121120004 & 121120013 | |
dc.identifier.isbn | ||
dc.identifier.issn | ||
dc.identifier.uri | ||
dc.identifier.uri | https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/6929 | |
dc.description.abstract | Anestesi spinal (Subarakhnoid) adalah anestesi regional dengan tindakan penyuntikan obat anestetik lokal ke dalam cairan serebrospinal di dalam ruang subaraknoid di daerah vetebra L2-L3 atau L3-L4. tindakan anestesi spinal dapat menyebabkan gangguan fungsi dari pengaturan suhu tubuh yang akan menyebabkan penurunan suhu inti tubuh sehingga menyebabkan shivering yang berdampak pada penurunan batas pemicu vasokontriksi dan shivering sekitar 0,6C. Insiden kejadian shivering biasanya mencapai sekitar 65% pasca anestesi. Tujuan Peneliti : Tujuan umum peneliti ini adalah untuk mengetahui hubungan lama operasi dan indeks massa tubuh dengan kejadian shivering pada pasien pasca spinal anestesi di Ruang Recovery Room di RSUD Kabupaten Bekasi. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan corss sectional. Tehnik pengambilan sampel penelitian ini dengan purposive sampling sebanyak 40 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan observasi yang berisi tentang lama operasi, indeks massa tubuh (IMT) dan shivering. Analisis data dilakukan secara univariat dan menggunakan uji-spearman rank. Hasil: Dari hasil penelitian didaptkan sebagian besar dengan lama operasi kejadian shivering pada derajat 4 sebanyak 34 (85%), sedangkan IMT kategori kurus kejadian shivering sebanyak 28 responden (70%). Hasil uji sperman rank menunjukan bahawa ada hubungan antara IMT dengan kejadian shivering dengan nilai p-value (0,001), sedangkan lama operasi dengan kejadian shivering tidak signifikan dengan p-value (0,48). Kesimpulan: Ada hubungan antara IMT dengan kejadian shivering. Namun, pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara lama operasi dengan kejadian shivering. | |
dc.format | Text | |
dc.language | Indonesia | |
dc.publisher | Universitas Medika Suherman | |
dc.subject.ddc | UMEDS.STKA02.003 | |
dc.subject.ddc | UMEDS.STKA02.003 | |
dc.title | Hubungan Lama Operasi dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Shivering Pasca Spinal Anestesi di Recovery Room RSUD Kabupaten Bekasi | |
dc.type | Skripsi |
Files | Size | Format | View |
---|---|---|---|
There are no files associated with this item. |