Perlihatkan publikasi sederhana
dc.contributor.author | Alvin Arvela | |
dc.contributor.author | Amelia Wulandari | |
dc.contributor.author | Neng Imas Susanti | |
dc.date.accessioned | 2025-10-20T04:58:29Z | |
dc.date.available | 2025-10-20T04:58:29Z | |
dc.date.copyright | ||
dc.date.issued | 2025-10-16 | |
dc.identifier.isbn | NIM: 121120002 & 121120003 | |
dc.identifier.isbn | ||
dc.identifier.issn | ||
dc.identifier.uri | ||
dc.identifier.uri | https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/6932 | |
dc.description.abstract | Latar belakang: Keadaan seseorang yang mengalami kecemasan pre operasi dapat diartikan sebagai perasaan takut atau gelisah yang ditandai dengan peningkatan detak jantung, tekanan darah, pernapasan cepat, sesak dada, serta ketegangan otot. Kecemasan pre operasi yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada gangguan hemodinamik. Salah satu metode non-farmakologis yang dapat membantu mengurangi kecemasan adalah teknik relaksasi otot progresif. Teknik ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot yang tegang secara sistematis, sehingga dapat memberikan efek menenangkan dan kenyamanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi dengan teknik anestesi umum. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian Quasy eksperiment dengan desain pre and post test without control. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang melibatkan 33 responden dengan kriteria inklusi dan eklusi yang telah ditentukan oleh peneliti. Data dianalisis menggunakan uji paired t-test. Instrumen penelitian berupa kuesioner Amsterdam Preoperative Anxiety And Information Scale (APAIS). Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik responden sebagian besar berusia 26 – 35 (33,3%) dengan jumlah 11 responden, jenis kelamin dengan jumlah 22 responden (66,7%) sebagian besar adalah perempuan, pengalaman pembedahan menunjukkan karakteristik responden sebagian besar belum pernah operasi sebanyak 20 responden (60,6%), dan berdasarkan tingkat kecemasan sebelum dilakukan teknik relaksasi otot progresif lebih banyak responden mengalami cemas sedang (48,5%) dengan jumlah 16 responden, sedangkan sesudah dilakukan teknik relaksasi otot progresif didapatkan hasil tingkat kecemasan responden sebagian besar menurun menjadi cemas ringan dengan jumlah 24 responden (72.7%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan setelah dilakukan teknik relaksasi otot progresif dengan nilai p-value 0,000. Kesimpulan: Maka disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi dengan teknik anestesi umum di RS Amanda Cikarang Selatan. | |
dc.format | Text | |
dc.language | Indonesia | |
dc.publisher | Universitas Medika Suherman | |
dc.subject.ddc | UMEDS.STKA02.006 | |
dc.subject.ddc | UMEDS.STKA02.006 | |
dc.title | Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Dengan Teknik Anestesi Umum di RS Amanda Cikarang Selatan | |
dc.type | Skripsi |
Files | Size | Format | View |
---|---|---|---|
There are no files associated with this item. |