Pengaruh Pemberian Rebusan Jahe Gula Merah Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore Premier Dengan Sindrom Defisiensi Yang

Universitas Medika Suherman

Pengaruh Pemberian Rebusan Jahe Gula Merah Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore Premier Dengan Sindrom Defisiensi Yang

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.author Aryaprana Nanda
dc.contributor.author Erna Setiyawati
dc.date.accessioned 2025-10-20T06:53:45Z
dc.date.available 2025-10-20T06:53:45Z
dc.date.copyright
dc.date.issued 2025-10-20
dc.identifier.isbn NIM: 224110015
dc.identifier.isbn
dc.identifier.issn
dc.identifier.uri
dc.identifier.uri https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/6978
dc.description.abstract Latar Belakang: Nyeri menstruasi (dismenore) dialami oleh sekitar 45–95% perempuan usia produktif di Indonesia dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dismenore merupakan keluhan ginekologi yang muncul akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesterone di dalam darah, sehingga menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Dalam perspektif Pengobatan Tradisional Tiongkok, dismenore disebut dengan tongjing. Dismenore diantaranya diakibatkan oleh sindrom defisiensi yang. Pemberian rebusan jahe gula merah memiliki efek antiinflamasi dan analgesik alami untuk mengatasi nyeri haid dingin karena sifat menghangatkan yang sesuai dengan prinsip pengobatan sindrom defisiensi yang. Tujuan: Mengetahui pengaruh rebusan jahe dan gula merah terhadap penurunan nyeri dismenore primer pada remaja dengan sindrom defisiensi yang. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain pretest-posttest satu kelompok tanpa kontrol. Sampel sebanyak 20 remaja berusia 10–18 tahun diberi rebusan jahe dan gula merah tiga kali sehari selama dua hari. Lokasi penelitian di Ponpes Mitshaqul Ummah, Kabupaten Cianjur. Hasil: Berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test, skor nyeri menurun dari rata-rata 4,10 menjadi 1,75 setelah intervensi. Nilai t hitung = 14,104 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 19, dan nilai signifikansi (p-value) < 0,001 yang berarti bahwa terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara sebelum dan sesudah intervensi. Data ini didukung hasil kuesioner gejala konstitusi fisik sindrom defisiensi yang. Penurunan yang sangat signifikan sebesar 50% dalam tujuh indikator utama dalam perspektif Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT). Kesimpulan: Rebusan jahe dan gula merah memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan Tingkat nyeri dismenore primer. Penurunan nyeri disertai dengan penurunan gejala-gejala khas defisiensi yang secara konsisten pada seluruh responden. Efektivitas ini juga sejalan dengan prinsip Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) yang menekankan pentingnya menghangatkan tubuh, memperkuat energi yang untuk mengatasi nyeri.
dc.format Text
dc.language Indonesia
dc.publisher Universitas Medika Suherman
dc.subject.ddc UMEDS.PTTRPL03.009
dc.subject.ddc UMEDS.PTTRPL03.009
dc.title Pengaruh Pemberian Rebusan Jahe Gula Merah Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore Premier Dengan Sindrom Defisiensi Yang
dc.type Skripsi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

  • Koleksi Skripsi
    Perpustakaan Jurusan Pengobatan Tradisional Tiongkok Repository

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku