Perlihatkan publikasi sederhana
| dc.contributor.author | Anis Lupita Ningrum | |
| dc.contributor.author | Pahri Syarief | |
| dc.date.accessioned | 2025-11-05T07:31:50Z | |
| dc.date.available | 2025-11-05T07:31:50Z | |
| dc.date.copyright | ||
| dc.date.issued | 2025-11-05 | |
| dc.identifier.isbn | NIM: 224110013 | |
| dc.identifier.isbn | ||
| dc.identifier.issn | ||
| dc.identifier.uri | ||
| dc.identifier.uri | https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/7997 | |
| dc.description.abstract | Latar Belakang: Hipertensi atau yang biasa dikenal dengan darah tinggi sangat perlu mendapatkan perhatian dari setiap individu karena merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya hingga mendapatkan julukan The Silent Killer. Hal ini dikarenakan hipertensi dapat menyerang setiap orang tanpa adanya tanda yang muncul pada tubuh. Hipertensi diklasifikasikan penyakit tidak menular (PTM) yang dapat disebabkan gaya hidup tidak sehat maupun faktor keturunan. Hipertensi dalam ilmu Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) disebut Goxuy, Ganfeng (Liver Wind), Ganyang (Liver Yang), Taotong (headache), Xuangyu (dizziness), Zhongfeng (Stroke). Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tui na terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi sindrom hiperaktivitas yang hati. Metode: penelitian menggunakan jenis kuantitatif dengan desain pre-eksperimental, one group pre-post test design, teknik purposive sampling sebanyak 20 subjek penelitian dari bulan maret-juni 2025 di Griya Pahri, Kota Depok, Jawa Barat. Sampel berusia 30-40 tahun dengan terapi Tuina setiap hari selama 6 hari dan dilakukan cek tekanan darah sebelum dan setelah di lakukan terapi. Hasil: Frekuensi dari keseluruhan 20 subjek penelitian menunjukkan bahwa jumlah laki-laki lebih tinggi (12 subjek = 60 %) dibandingkan dengan perempuan (8 subjek = 40 %). Subjek penelitian terbanyak berada pada usia 33 tahun (3 subjek = 15 %), terrendah pada usia 30 tahun (2 subjek = 10 %). Pekerjaan subjek penelitian terbanyak adalah karyawan (10 subjek = 50 %), wiraswasta (7 subjek = 35 %) dan IRT (3 subjek = 15 %). Kadar tekanan darah sistolik tertinggi sebelum dilakukan intervensi sebesar 139 mmHg (1 subjek = 5 %) dan paling rendah sebesar 130 mmHg (1 subjek = 5 %). Sedangkan data kadar tekanan darah diastolik tertinggi sebelum dilakukan intervensi sebesar 89 mmHg (2 subjek = 10%) dan paling rendah sebesar 80 mmHg (1 subjek = 5 %). Kadar tekanan darah sistolik tertinggi setelah dilakukan intervensi sebesar 123 mmHg (1 subjek = 5 %) dan paling rendah sebesar 112 mmHg (2 subjek = 10 %). Sedangkan data kadar tekanan darah diastolik tertinggi setelah dilakukan intervensi sebesar 84 mmHg (1 subjek = 5 %) dan paling rendah sebesar 72 mmHg (1 subjek = 5 %). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Paired Sample T-Test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000. Kesimpulan: Terapi tui na memberikan pengaruh terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi sindrom hiperaktivitas yang hati dengan rata-rata angka penurunan tekanan darah sistolik 135.00 mmHg dan diastolik 84.80 mmHg sebelum intervensi. Angka rata-rata setelah intervensi sebesar 116.45 mmHg (sistolik) dan 77.75 mmHg (diastolik). Perbedaan penurunan sistolik sebesar 18.65 mmHg (13.79%) dan diastolik 7.05 mmHg (8.31%). | |
| dc.format | Text | |
| dc.language | Indonesia | |
| dc.publisher | Universitas Medika Suherman | |
| dc.subject.ddc | UMEDS.PTTRPL03.017 | |
| dc.subject.ddc | UMEDS.PTTRPL03.017 | |
| dc.title | Pengaruh Terapi Tui Na Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Sindrom Hiperaktivitas Yang Hati | |
| dc.type | Skripsi |
| Files | Size | Format | View |
|---|---|---|---|
|
There are no files associated with this item. |
|||