Abstract:
|
Latar Belakang: Penelitian dengan pendekatan cross sectional telah dilaksanakan
untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap persepsi
remaja putri mengenai body image di SMAN 2 Cikarang Pusat. Telah diketahui
bahwa para remaja putri cenderung membatasi asupan makanan mereka dan
seringkali menetapkan makanan tertentu sebagai pantangan, hal ini dilakukan karena
perhatian mereka yang besar terhadap bentuk tubuh. Subyek dan Metode: Teknik
sampling yaitu random sampling, alat pengumpulan data yaitu kuesioner dengan
kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Populasinya seluruh siswi di SMAN 2 Cikarang
Pusat sebanyak 488 siswi dengan sampel sebagian dari populasi faktor yang mempengaruhi terjadinya body image pada siswi tersebut. Variabel independen:
karakteristik, status gizi, ketersediaan pangan di rumah, pola makan, kebiasaan
sarapan, dan pengetahuan. Variabel dependen: Body Image. Penelitian ini dijalankan
antara tanggal 1 hingga 19 Juli 2024, berlokasi di SMAN 2 Cikarang Pusat. Dalam
rangka menilai normalitas data, digunakan metode uji Shapiro Wilk sebagai
instrumen yang paling fundamental dalam penelitian ini. Proses ini melibatkan
pembuatan grafik distribusi frekuensi berdasarkan skor yang diperoleh. Proses
pengolahan data meliputi tahapan editing, coding, tabulating, entry, serta cleaning.
Analisis yang dilakukan mencakup teknik analisis univariat dan bivariat. Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan 85 responden siswi di SMAN 2 Cikarang Pusat,
52,9% pada kelompok usia 16-18 tahun. Status gizi responden menunjukkan 72,9%
normal. Analisis hubungan pendidikan orang tua menunjukkan hubungan signifikan
dengan body image remaja (p-value = 0,033). Kesimpulan: Tidak ada hubungan
signifikan antara uang saku dan body image namun pendidikan orangtua dan
pengetahuan gizi menunjukkan hubungan signifikan dengan body image. |