Pengaruh Terapi Akunpuktur Terhadap Fungsi Gerak Pada Pasien Stroke Dengan Sindrom Hiperaktif Yang Hati

Universitas Medika Suherman

Pengaruh Terapi Akunpuktur Terhadap Fungsi Gerak Pada Pasien Stroke Dengan Sindrom Hiperaktif Yang Hati

Perlihat publikasi penuh

Title: Pengaruh Terapi Akunpuktur Terhadap Fungsi Gerak Pada Pasien Stroke Dengan Sindrom Hiperaktif Yang Hati
Author: Clarisa Margareta Chandra; Muslihatin Khuril Rosyida
Abstract: Latar Belakang: Stroke merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada jaringan otak dan gangguan fungsi tubuh, terutama fungsi gerak. Stroke dapat menyebabkan kelumpuhan atau gangguan motorik pada satu sisi tubuh (hemiparesis), kesulitan berbicara, dan penurunan kemampuan sensorik. Gangguan motorik yang terjadi setelah stroke adalah salah satu penyebab utama kecacatan pada pasien stroke dan memerlukan penanganan rehabilitasi untuk memperbaiki kualitas hidup pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Terapi Akupunktur terhadap fungsi gerak pada pasien stroke dengan sindrom Hiperaktif Yang Hati. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan Quasi experimental design atau desain eksperimen semu, one group pre-post test design, teknik purposive sampling sebanyak 20 responden penelitian dari bulan maret-juni 2025 di , Kota Bekasi, Jawa Barat. Sampel berusia 41-75 tahun dengan terapi Akupunktur secara teratur 2 kali seminggu selama 8 kali. Hasil: Subjek penelitian ini terbanyak berada pada usia 46-50 tahun (4 responden = 20%) dan 66-70 tahun (4 responden = 20%), dan terendah pada usia 71-75 tahun (1 responden = 5 %). Distribusi frekuensi dari keseluruhan 20 responden penelitian menunjukkan bahwa skala gerak dari pasien sebelum diberikan perlakuan paling banyak pada skala 2 dengan persentase 55% (11 responden), lalu distribusi frekuensi skala gerak pada pasien stroke setelah diberikan perlakuan adalah paling banyak pada skala 4 dengan persentase sebesar 40% (8 responden) Kenaikan perubahan skala gerak pada pasien stroke sebelum dan setelah diberikan perlakuan mengalami kenaikan paling banyak pada skala angka 2 dengan persentase sebesar 45% (9 responden). Hasil dari uji normalitas dengan shapiro-wilk mendapatkan nilai pre-test 0,001 dan nilai post-test 0,001 berarti nilai signifikansi nilai <0.05, sehingga data diatas tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu selanjutnya dilakukan uji Wilcoxon . Hasil Uji Wilcoxon didapat hasil berupa nilai Z dari data skala gerak pada pasien stroke yang diberi perlakuan akupunktur memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 atau +0,001, yang artinya bahwa terdapat pengaruh pemberian perlakuan akupunktur terhadap perubahan skala gerak pada pasien stroke. Kesimpulan: Terapi Akupunktur memberikan pengaruh terhadap perubahan fungsi skala gerak pada pasien stroke dengan sindrom Hiperaktif Yang hati, dengan rata-rata skala gerak sebelum intervensi pada skala 2 dan skala gerak rata-rata setelah intervensi pada skala 4, maka terdapat perbedaan kenaikan skala perubahan sebesar skala 2 setelah diberikan intervensi.
URI:
https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/6969
Date: 2025-10-20


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

  • Koleksi Skripsi
    Perpustakaan Jurusan Pengobatan Tradisional Tiongkok Repository

Perlihat publikasi penuh

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku