Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia di Instalasi Rawat Inap RS Sentra Medika Cibinong Tahun 2024

Universitas Medika Suherman

Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia di Instalasi Rawat Inap RS Sentra Medika Cibinong Tahun 2024

Perlihat publikasi penuh

Title: Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia di Instalasi Rawat Inap RS Sentra Medika Cibinong Tahun 2024
Author: Rosiana; Wulan Septiani
Abstract: Latar Belakang: Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional berisiko meningkatkan resistensi antimikroba. Evaluasi rasionalitas dengan metode Gyssens diperlukan untuk memastikan ketepatan terapi. Tujuan: Mengetahui karakteristik pasien pneumonia, pola peresepan antibiotik, dan rasionalitas penggunaannya di Instalasi Rawat Inap RS Sentra Medika Cibinong tahun 2024. Metode: Penelitian deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medis 83 pasien pneumonia periode Januari–Desember 2024. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan penilaian rasionalitas metode Gyssens berdasarkan Permenkes No. 28 Tahun 2021. Hasil: Mayoritas pasien berusia 60 tahun (41,0%) dan laki-laki (51,8%), Lama rawat inap terbanyak 1–7 hari (84,3%). Antibiotik yang paling banyak digunakan adalah ceftriaxone (57,9%) dan levofloxacin (20,0%). Rasionalitas kategori 0 (tepat) ditemukan pada (55,6%) peresepan, sedangkan (44,4%) tidak rasional, terutama kategori IVa ada antibiotik lebih efektif, (23,3%) dan IIIb durasi terlalu singkat, (10,0%). Kesimpulan: Rasionalitas penggunaan antibiotik masih perlu ditingkatkan, khususnya pemilihan jenis dan durasi terapi, melalui evaluasi berkala, clinical pathway, dan PPRA.
URI:
https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/7219
Date: 2025-10-16


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihat publikasi penuh

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku