Hubungan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja Putri di MTSN 3 Karawang Tahun 2025

Universitas Medika Suherman

Hubungan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja Putri di MTSN 3 Karawang Tahun 2025

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.author Dita Utari Basuki
dc.contributor.author Hajar Nur Fathur Rohmah
dc.date.accessioned 2025-10-22T06:09:19Z
dc.date.available 2025-10-22T06:09:19Z
dc.date.copyright
dc.date.issued 2025-10-22
dc.identifier.isbn NIM: 224050235
dc.identifier.isbn
dc.identifier.issn
dc.identifier.uri
dc.identifier.uri https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/7968
dc.description.abstract Latar Belakang: Kesehatan mental bukan sekadar ketiadaan gangguan psikologis, melainkan juga kemampuan individu mengenali potensi diri, mengatasi tekanan hidup, produktif, dan berkontribusi pada komunitas. Remaja putri sangat rentan terhadap gangguan mental akibat paparan media social termasuk cyberbullying, konten negatif, dan fenomena fear of missing out (FoMO). Di Indonesia, tren gangguan mental remaja meningkat bersamaan dengan intensitas penggunaan media sosial, namun studi lokal khusus di MTsN 3 Karawang masih terbatas. Tujuan: Menilai hubungan antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental remaja putri di MTsN 3 Karawang tahun 2025. Metode: Studi kuantitatif cross sectional dengan total sampel 85 siswi kelas VIII berusia 12–15 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner pada Mei–Juni 2025. Analisis dilakukan secara deskriptif (frekuensi), chi-square, dan Odds Ratio (OR). Hasil: Instagram merupakan platform paling sering digunakan (24,7 %), disusul Facebook dan WhatsApp (masing-masing 23,5 %), TikTok (10,6 %), dan lainnya (YouTube, Telegram, LINE, Twitter/X, Pinterest) sebesar 17,6 %. Sebanyak 50,6 % responden tergolong pengguna media sosial berisiko, sementara 98,8 % menunjukkan gejala risiko gangguan kesehatan mental. Chi-square menunjukkan p = 0,042 (< 0,05), bermakna terdapat hubungan signifikan. OR sebesar 3,0 mengindikasikan remaja putri dengan penggunaan media sosial berisiko memiliki peluang tiga kali lebih tinggi mengalami gangguan mental dibanding yang tidak berisiko. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara penggunaan media sosial dengan gangguan kesehatan mental pada remaja putri MTsN 3 Karawang tahun 2025. Remaja dalam kategori berisiko memiliki peluang tiga kali lebih besar mengalami gangguan mental.
dc.format Text
dc.language Indonesia
dc.publisher Universitas Medika Suherman
dc.subject.ddc UMEDS.BDNE04.23
dc.subject.ddc UMEDS.BDNE04.23
dc.title Hubungan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja Putri di MTSN 3 Karawang Tahun 2025
dc.type Skripsi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku