Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Infertilitas Pada Wanita Usia Subur di Desa Sukaragam Tahun 2025

Universitas Medika Suherman

Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Infertilitas Pada Wanita Usia Subur di Desa Sukaragam Tahun 2025

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.author Musmundiroh
dc.contributor.author Novita Sari
dc.date.accessioned 2025-10-22T06:42:11Z
dc.date.available 2025-10-22T06:42:11Z
dc.date.copyright
dc.date.issued 2025-10-22
dc.identifier.isbn NIM: 224050254
dc.identifier.isbn
dc.identifier.issn
dc.identifier.uri
dc.identifier.uri https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/7977
dc.description.abstract Infertilitas merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang banyak dialami oleh pasangan usia subur yang dapat berdampak pada aspek fisik, psikologis, sosial, maupun ekonomi, infertilitas dibedakan menjadi primer dan sekunder. Gaya hidup tidak sehat seperti pola makan buruk, merokok, konsumsi alkohol/kafein berlebihan, kurang aktivitas fisik, stres, dan pola tidur buruk merupakan Salah satu faktor yang diyakini dapat mempengaruhi hormon, ovulasi, serta kualitas sel telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian infertilitas pada wanita usia subur di Desa Sukaragam tahun 2025. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional menggunakan jumlah sampel 100 responden yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Sebanyak 53 responden atau 53% yang memiliki gaya hidup buruk, dan dari kelompok ini sebanyak 49,1% mengalami infertilitas. Sementara itu, hanya 17% wanita dengan gaya hidup baik yang mengalami infertilitas. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kejadian infertilitas (p = 0,001) dengan perolehan nilai OR yaitu 4.694 menunjukan adanya hubungan yang signifikan secara statistik. Selain itu, karakteristik responden menunjukkan bahwa mayoritas berusia <35 tahun (73%), menikah 5 tahun (60%), berpendidikan rendah (62%), dan tidak bekerja (53%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah gaya hidup berhubungan signifikan dengan kejadian infertilitas pada wanita usia subur di Desa Sukaragam, di mana responden dengan gaya hidup buruk memiliki risiko lebih tinggi mengalami infertilitas primer.
dc.format Text
dc.language Indonesia
dc.publisher Universitas Medika Suherman
dc.subject.ddc UMEDS.BDNE04.32
dc.subject.ddc UMEDS.BDNE04.32
dc.title Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Infertilitas Pada Wanita Usia Subur di Desa Sukaragam Tahun 2025
dc.type Skripsi


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku