Title: | Analisis Faktor yang Memengaruhi Optimalisasi Peran Kader Dalam Penanganan Balita Berat Badan Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Wanasari Cibitung Tahun 2025 |
Author: | Emmelia Kristina Hutagaol; Tahta Tarzeti Ridayati |
Abstract: | Latar Belakang: Balita dengan berat badan kurang (underweight) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data Puskesmas Wanasari tahun 2024 terdapat 321 balita (6,1%) mengalami berat badan kurang, angka ini termasuk tertinggi ke-3 di Kabupaten Bekasi. Kader posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat berperan penting dalam upaya deteksi dini, edukasi gizi, dan pemantauan tumbuh kembang anak. Optimalisasi peran kader dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi optimalisasi peran kader posyandu dalam penanganan balita dengan berat badan kurang di wilayah kerja Puskesmas Wanasari Cibitung tahun 2025.Metode: Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah 206 kader posyandu, dengan sampel 127 responden yang dipilih menggunakan proportional random sampling. Variabel independen meliputi pendidikan, pengetahuan, motivasi, sikap, dan dukungan petugas kesehatan, sedangkan variabel dependen adalah peran kader. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi 95%.Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel sikap (p = 0,023; OR = 2,789) dan dukungan petugas kesehatan (p = 0,027; OR = 0,371) berhubungan signifikan dengan peran kader. Sedangkan variabel pendidikan (p = 0,530), pengetahuan (p = 0,633), dan motivasi (p = 0,041; OR = 0,479) menunjukkan hasil yang tidak sejalan dengan teori namun tetap signifikan secara statistik pada motivasi. Kesimpulan: Optimalisasi peran kader dalam penanganan balita berat badan kurang dipengaruhi oleh faktor sikap dan dukungan petugas kesehatan, sementara pendidikan, pengetahuan, dan motivasi tidak berhubungan secara signifikan atau menunjukkan arah yang berlawanan dengan teori. Upaya peningkatan peran kader perlu difokuskan pada pembentukan sikap positif, pemberian dukungan yang tepat, serta pelatihan berkelanjutan agar kader lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalankan tugasnya. |
URI: |
https://repository.medikasuherman.ac.id/xmlui/handle/123456789/7053 |
Date: | 2025-10-16 |
Files | Size | Format | View |
---|---|---|---|
There are no files associated with this item. |